Curiosity Cabinet, Fashion Show Dramatis Persembahan Didi Budiardjo

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Kamis, 02/10/2014 10:01 WIB

Hestianingsih - wolipop

img
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Jakarta - Dramatis, satu kata yang mungkin tepat untuk menggambarkan fashion show yang digelar Didi Budiardjo, tadi malam (1/10/2014) di Grand Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat. Perlu waktu delapan bulan bagi Didi untuk menyiapkan peragaan tunggal yang menandai 25 tahun kariernya di ranah mode. Bukan waktu yang sebentar, karena koleksinya kali ini merupakan 'kilas balik' dari karya-karya sebelumnya namun disajikan dengan 'gimmick' yang menarik atensi para penikmat mode.

Didi sendiri mendeskripsikan koleksi bertema Curiosity Cabinet ini sebagai rangkuman dari memori, pengalaman hidup dan perjalanan kariernya selama 2,5 dekade. Seolah menguak isi laci lemari yang selama ini tersimpan, peragaan busana ini menampilkan segala hal yang menjadi momen tak terlupakan bagi Didi.

"Saya pikir selama itu saya punya banyak sekali kenangan dan suvenir yang nggak hanya berupa benda tapi momen yang sifatnya lebih abstrak. Itu yang ingin saya coba angkat ke dalam tema. Semuanya dalam bentuk sekecil-kecilnya dalam konsep tentang memori," tutur Didi.

Busana ultra feminin yang menjadi 'DNA' rancangan desainer berusia 44 tahun ini tentu saja tetap jadi garis besarnya. Begitu juga dengan siluet pas badan yang menonjolkan keindahan lekuk tubuh wanita, gaun-gaun klasik berpotongan A-line serta ballgown. Rancangannya jadi terlihat 'tak biasa' berkat penerapan detail dan penggabungan dua hingga tiga unsur dalam satu kesatuan busana.

"Kita bukan hanya bicara koleksi Didi untuk saat ini tapi inspirasi yang akan datang. Endless. Sureal, yang belum kita lihat dari Mas Didi Budiardjo," jelas Felix Tjahyadi, creative director fashion show Didi Budiardjo 2015 Couture Collection, sesaat sebelum peragaan dimulai.

Fashion show yang hanya berdurasi 20 menit itu diawali parade gaun serba putih. Aksen ruffle dan draperi pada gaun ballgown bervolume, coat bertabur kristal di atas gaun aksen fringe, gaun dengan detail kristal, aplikasi bunga serta bordiran cantik di atas tulle, sangat khas rancangan Didi.

Show pun dilanjutkan dengan koleksi bertema Dragon Inspire yang kental nuansa oriental. Di sekuen ini, para model mengenakan gaun cheongsam dan busana bersiluet pas badan. Keragaman kultur Asia satu per satu muncul, mulai dari bordiran benang emas berbentuk naga yang identik dengan budaya China, kimono Jepang, meriahnya motif India hingga eksotisnya songket Palembang berkualitas premium dari Indonesia.

Lepas dari nuansa oriental, muncul makhluk dan benda-benda laut dalam sekuen Sea Creature. Tak seperti biasanya, Didi menampilkan leotard yang dipadukan coat tebal dengan detail fringe yang seolah tampak seperti kaki ubur-ubur. Di sekuen ini, pria kelahiran Malang tersebut terlihat lebih banyak bereksperimen dengan siluet. Beberapa busana memiliki 'siluet baru' yang menampilkan keunikan tersendiri. Misalnya gaun pas badan yang menyatu dengan cape lebar, bodysuit ketat dengan coat panjang serta gaun yang diberi aplikasi sehingga menyerupai tekstur batu karang. Ada pula gaun mermaid yang dipenuhi lempengan metal warna emas berbentuk kerang-kerang laut.

Tema ketiga, Bucholic Garden yang terinspirasi dari keindahan bunga dan keunikan serangga diterjemahkan lewat parade gaun berpotongan A-line ala era 50-an. Siluet-siluet klasik dan feminin mendominasi sekuen ini. Bordir bunga, peplum, gaun lengan asimetris berwarna emas metalik, jumpsuit ber-hoodie, gaun mullet aksen lipit terlihat sangat cantik berbalut palet pastel yang lembut. Keindahan koleksinya pun dipercantik dengan headpiece dan anting berbentuk bunga, kupu-kupu serta jenis serangga lainnya.

Parade terakhir menampilkan evening gown dengan warna merah menyala, dipenuhi detail ruffle yang ditata berlapis-lapis seperti kerang dan batu karang yang bertumpuk di dalam laut. Ada pula gaun dengan aplikasi bunga di seluruh bagian, dipadukan coat panjang yang juga dipenuhi bebungaan cantik. Show pun ditutup dengan gaun berjubah bak dewi Yunani yang dilengkapi headpiece berbentuk menyerupai sayap.

Artikel Wolipop juga bisa dibaca melalui aplikasi Wolipop Android, iPhone. Install sekarang!
(hst/hst)

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

02 Oct, 2014


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656125/s/3f090be8/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C10A0C0A20C10A0A10A10C270A74740C2330Ccuriosity0Ecabinet0Efashion0Eshow0Edramatis0Epersembahan0Edidi0Ebudiardjo/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
LihatTutupKomentar