[SOLUSI LANGSING] Wanita ini turun berat badan hingga 243 kg,...

  Muhamad Ikmal added a photo in SOLUSI LANGSING .       Muhamad Ikmal July 13 at 8:39pm   Wanita ini turun berat badan hingga 243 kg, tetapi justru itu tidak membuatnya bahagia. Lho, kenapa? d Setelah sukses menurunkan berat badan, pastinya seseorang akan merasa bangga, puas, dan bahagia bukan? Sayangnya, hal itu tidak dialami oleh Christina Phillips usai ia berhasil menurunkan berat badan sebanyak 243 kg melalui operasi bypass lambung. Christina yang perjalanan penurunan berat badannya didokumentasikan dalam program TLC 'My 600lb Life: Where Are They Now?' ini sukses menurunkan berat badan 243 kg, dari berat awal 321 kg menjadi 78 kg. Namun, setelah mendapatkan tubuh yang lebih langsing, Christina justru mengalami gangguan makan. "Sehari saya hanya mengonsumsi 400 kalori dan saya merasa tidak bahagia. Bahkan saya mengidap body dysmorphia yang membuat saya seperti tetap berbobot 321 kg. Ini amat menyiksa saya," tutur Christina seperti dilaporkan Cosmopolitan. Menanggapi hal ini, dokter yang menangani Christina, dr Nowzaradan mengatakan seharusnya gadis 25 tahun itu mendapat asupan minimal 800 kalori per hari. Kondisi tulang leher yang cekung pun harusnya bisa membuat Christina merasa ukuran tubuhnya normal. Untuk itu, dr Nowzaradan menyarankan Christina untuk berkonsultasi dengan terapis untuk mengatasi gangguan makan sekaligus body dysmorphia yang dialami. "Saya berharap bisa segera menemukan terapis dan mengatasi masalah ini. Bagaimana pun, setelah sukses menurunkan berat badan, saya ingin sekali menjalani hidup normal," kata Christina mengungkapkan harapannya. Menurut dr Nowzardan, faktanya memang banyak pasien yang mengalami gangguan makan setelah mereka menjalani bypass lambung. Selain itu, ada efek samping negatif yang sayangnya jarang dibahas pasca melakukan bypass lambung, misalnya tingkat stres yang lebih tinggi hingga berujung pada keinginan bunuh diri, anemia, dan masalah kesehatan lainnya. Dikutip dari HopkinsMedicine, psikiater Angela Guarda menyarankan agar pasien bypass lambung menjalani skrining gangguan makan sebelum dan sesudah menjalani prosedur tersebut. Sebab, seringkali seseorang tidak menyadari atau enggan mengakui jika ia memiliki gangguan makan. Apalagi, pasca bypass lambung, muntah kerap dialami pasien karena dipengaruhi perubahan pada usus dan lambung. "Muntah ini jika tidak ditangani atau dikontrol bisa berkembang menjadi muntah sebagai bentuk pengontrol berat badan hingga menjadi bulimia atau anoreksia nervosa. Perilaku lain yang menunjukkan gangguan makan di antaranya penggunaan pencahar, kesulitan mengunyah, dan memilih-milih makanan," terang Guarda. Sementara, konseling dan pengaturan pola makan dengan adanya pengawasan dari profesional dinilai psikolog di John Hopkins, Janelle Coughlin bisa menjadi cara mencegah gangguan makan pasca bypass lambung. Selain itu, edukasi juga penting diberikan pada pasien. Wanita ini turun berat badan hingga 243 kg, tetapi justru itu tidak membuatnya bahagia. Lho, kenapa?...   Like Comment Share    
   
 
   Facebook
 
   
   
 
Muhamad Ikmal added a photo in SOLUSI LANGSING.
 
   
Muhamad Ikmal
July 13 at 8:39pm
 
Wanita ini turun berat badan hingga 243 kg, tetapi justru itu tidak membuatnya bahagia. Lho, kenapa?
d
Setelah sukses menurunkan berat badan, pastinya seseorang akan merasa bangga, puas, dan bahagia bukan? Sayangnya, hal itu tidak dialami oleh Christina Phillips usai ia berhasil menurunkan berat badan sebanyak 243 kg melalui operasi bypass lambung.

Christina yang perjalanan penurunan berat badannya didokumentasikan dalam program TLC 'My 600lb Life: Where Are They Now?' ini sukses menurunkan berat badan 243 kg, dari berat awal 321 kg menjadi 78 kg. Namun, setelah mendapatkan tubuh yang lebih langsing, Christina justru mengalami gangguan makan.

"Sehari saya hanya mengonsumsi 400 kalori dan saya merasa tidak bahagia. Bahkan saya mengidap body dysmorphia yang membuat saya seperti tetap berbobot 321 kg. Ini amat menyiksa saya," tutur Christina seperti dilaporkan Cosmopolitan.

Menanggapi hal ini, dokter yang menangani Christina, dr Nowzaradan mengatakan seharusnya gadis 25 tahun itu mendapat asupan minimal 800 kalori per hari. Kondisi tulang leher yang cekung pun harusnya bisa membuat Christina merasa ukuran tubuhnya normal. Untuk itu, dr Nowzaradan menyarankan Christina untuk berkonsultasi dengan terapis untuk mengatasi gangguan makan sekaligus body dysmorphia yang dialami.

"Saya berharap bisa segera menemukan terapis dan mengatasi masalah ini. Bagaimana pun, setelah sukses menurunkan berat badan, saya ingin sekali menjalani hidup normal," kata Christina mengungkapkan harapannya.


Menurut dr Nowzardan, faktanya memang banyak pasien yang mengalami gangguan makan setelah mereka menjalani bypass lambung. Selain itu, ada efek samping negatif yang sayangnya jarang dibahas pasca melakukan bypass lambung, misalnya tingkat stres yang lebih tinggi hingga berujung pada keinginan bunuh diri, anemia, dan masalah kesehatan lainnya.

Dikutip dari HopkinsMedicine, psikiater Angela Guarda menyarankan agar pasien bypass lambung menjalani skrining gangguan makan sebelum dan sesudah menjalani prosedur tersebut. Sebab, seringkali seseorang tidak menyadari atau enggan mengakui jika ia memiliki gangguan makan. Apalagi, pasca bypass lambung, muntah kerap dialami pasien karena dipengaruhi perubahan pada usus dan lambung.

"Muntah ini jika tidak ditangani atau dikontrol bisa berkembang menjadi muntah sebagai bentuk pengontrol berat badan hingga menjadi bulimia atau anoreksia nervosa. Perilaku lain yang menunjukkan gangguan makan di antaranya penggunaan pencahar, kesulitan mengunyah, dan memilih-milih makanan," terang Guarda.

Sementara, konseling dan pengaturan pola makan dengan adanya pengawasan dari profesional dinilai psikolog di John Hopkins, Janelle Coughlin bisa menjadi cara mencegah gangguan makan pasca bypass lambung. Selain itu, edukasi juga penting diberikan pada pasien.
Wanita ini turun berat badan hingga 243 kg, tetapi justru itu tidak membuatnya bahagia. Lho, kenapa?...
 
Like
Comment
Share
 
 
   
   
 
View on Facebook
   
Edit Email Settings
 
   
   
Reply to this email to comment on this post.
 
   
   
 
This message was sent to jualproduksalonanata@gmail.com. If you don't want to receive these emails from Facebook in the future, please unsubscribe.
Facebook, Inc., Attention: Community Support, Menlo Park, CA 94025
   
 
LihatTutupKomentar