Kolaborasi Desainer IPMI dengan 6 Fashion Stylist Ternama Indonesia

Selasa, 04/11/2014 09:28 WIB

Jakarta Fashion Week 2015

Rahmi Anjani - wolipop

img
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Jakarta - Peran fashion stylist tak bisa dianggap remeh dalam industri fashion. Mereka lah yang mengemas tiap helai pakaian dari para desainer menjadi sesuatu yang aplikatif untuk dikenakan untuk keperluan media maupun inspirasi busana sehari-hari. Gelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2015 pun seakan memberi apreasi pada para fashion stylist Indonesia dengan menghadirkan kolaborasi antara penata busana dan enam desainer pilihan.

Enam perancang yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), bekerjasama dengan enam fashion ‎stylist ternama Indonesia untuk menampilkan fashion show bertema A.NOM.A.LIS.TIC. Tema yang diambil merupakan ‎gambaran dari nilai kreativitas yang kadang keluar dari pakem dan akan membentuk sebuah presentasi visual yang baru serta berbeda.

Keenam tim tersebut, antara lain Tri Handoko x Adi Surantha, Carmanita x Dewi Utari, Stephanus Hamy x Ajeng Svastari, Yogie Pratama x Kesya Moed Jenan, Danny Satriadi x Rajasa Pramesywara dan Mel Ahyar x Thornandes James. Salah satu yang cukup menarik adalah sekuen pembuka dari Tri Handoko dengan labelnya Austere. Bersama Adi Surantha, iaa mengemas koleksi bertema 'Requiem' yang kental dengan potongan klasik menjadi sesuatu yang lebih avant garde.

Adi melakukan padu padandengan gaya yang kekinian serta penambahan aksesori untuk menambah unsur dramatis pada show yang terinspirasi dari wanita yang baru ditinggal pasangan itu. Tak heran jika semua koleksi ditampilkan dengan warna hitam.

Misalnya gaun hitam yang ditambahkan aksen balutan tali serta penerapan sweater yang diikat di bahu, atau setelan atasan dengan rok yang serba hitam dimana rok dihadirkan dengan aksen sheer nan flowy di bagian bawah. Adapun gaun berbalut coat yang diberi topi dengan veil yang kental kesan berkabung.

Kontras dengan Tri, Yogie Pratama menampilkan koleksi yang feminin, elegan serta mewah yang dihadirkan lewat deretan ballgown yang ditata ulang oleh stylist Keysa Moed Jenan. Koleksi tampil dengan siluet mermaid yang bervolume serta detail ruffle. Beberapa gaun bervolume berbahan shantung silk emas ditambahkan detail organza menerawang di bagian bawah. Ada pula penerapan topi petani yang kontras dengan kesan busana mewah.

‎Selanjutnya, ada ‎koleksi Suvarnabhumi milik Mel Ahyar yang belum lama dipresentasikan di Berlin, Jerman. Koleksi yang menawarkan detail embroidery, beading, serta digital print tersebut dibuat menjadi sesuatu yang lebih ringan. Sebagai gambaran sebuah outer hitam transparan dengan detail sulam bunga ditambahkan pada sebuah setelan atasan dengan celana pipa midi. Agar lebih menarik, ditambahkan pula sebuah ikat pinggang sebagai asken.

Koleksi lain ditampilkan Danny Satriadi yang mengusung tema etnik dengan material Batik Cirebon. ‎Rangkaian busana bertajuk 'Novelty of Chuba itu dihadirkan dengan bahan-bahan seperti dobi woven, linen, tenun ATBM dan lurik. ‎Di tangan Rajasa Pramesywara, busana-busana karya Danny yang sudah eklektik dijadikan lebih dinamis. Seperti penerapan crop top batik dengan rok bermaterial bulu. Kemudian sebuah busana putih bercorak biru yang ditampilkan serupa kimono di satu sisi namun tak berlengan di sisi lain.

‎Desainer senior Stephanus Hamy pun tak mau ketinggalan. Berkolaborasi dengan Ajeng Svastiari, koleksi dari lini Hamy Touch menampilkan rangkaian busana bertema chic and clean. Mengusung warna-warna seperti oranye, hijau, merah, putih, serta emas, 12 koleksi mengedepankan kombinasi tekstur. Banyak pula ditampilkan detail material transparan serta renda. Seperti sebuah tank top bertekstur yang dilapisi atasan lengan pendek menerawang yang memiliki aksen ruffle di bagian lengannya. Busana itu dipadukan dengan rok merah.

Terakhir, ada duet Carmanita dengan stylist Dewi Utari. Carmanita menampilkan pakaian berwarna dasar putih dengan detail aplikasi bunga 3D. Bunga tersebut ditampilkan dengan warna yang berbeda-beda seperti merah serta ungu. Berbagai gaun serta atasan juga banyak ditampilkan dengan teknik lipit. Adapun penerapan selendang bermotif serta syal yang melengkapi keseluruhan penampilan.

Artikel Wolipop juga bisa dibaca melalui aplikasi Wolipop Android, iPhone. Install sekarang!
(ami/hst)

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

04 Nov, 2014


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656125/s/401ffb15/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C110C0A40C0A92850A0C27380A950C2330Ckolaborasi0Edesainer0Eipmi0Edengan0E60Efashion0Estylist0Eternama0Eindonesia/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
LihatTutupKomentar