Kapan Kita Tidak Boleh Mengonsumsi Antibiotik?

Ketika merasa kondisi badan menurun, Anda pasti ingin segera menyembuhkannya bukan? Kadang penyakit-penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik tertentu. Antibiotik biasanya hanya melawan bakteri.

 Kapan Kita Tidak Boleh Mengonsumsi Antibiotik?

Sedangkan jika Anda terserang penyakit yang disebabkan oleh virus jahat, maka mengonsumsi antibiotik sama halnya melakukan pekerjaan yang sia-sia.

Jeffrey Linder, MD, MPH seorang profesor di Harvard Medical School mengatakan bahwa jika Anda mengonsumsi antibiotik adalah sama halnya memberikan bahan kimia yang tidak diperlukan oleh tubuh. Faktanya, pemakaian antibiotik tersebut dalam kondisi tertentu tidak dapat membantu untuk menyembuhkan melainkan akan memperparah penyakit Anda.

Oleh karena itu, antibiotik yang tidak diperlukan tubuh dapat memberikan efek samping yang tentunya tidak menyenangkan bagi Anda. Contohnya, timbulnya ruam dan masalah serius lain seperti alergi, kondisi usus yang disebut Clostridium difficile.

Jadi sebelum Anda menelan antibiotik seperti penisilin, pastikan bahwa kondisi tubuh Anda benar-benar membutuhkannya. Berikut ini 3 penyakit yang umum diderita sebagian besar orang tetapi tidak membutuhkan antibiotik apapun untuk menyembuhkannya:

Sakit Tenggorokan

Ketika tenggorokan terasa panas, mungkin Anda akan berpikir bahwa Anda sedang mengalami radang tenggorokan. Bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan kadang menimbulkan sakit tenggorokan, demam, dan pembengkakan kelenjar di leher, kadang pula disertai dengan gejala amandel. Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus seperti pilek, batuk merupakan sakit tenggorokan yang sering diderita oleh kebanyakan orang.

Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri mikroorganisme dapat dibunuh dengan mengonsumsi antibiotik. Tapi jika Anda terserang sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus, maka mengobati sakit ini dengan antibiotik tidak akan membuat Anda merasa lebih baik karena antibiotik bukanlah obat yang efektif untuk membunuh virus.

Bronkitis Akut/Radang Paru-Paru

Batuk biasanya menjadi alasan Anda untuk mengonsumsi sebuah antibiotik, bahkan bila Anda meludah dengan lendir yang berwarna. Lendir yang cenderung berbeda sering menjadi penyebab dari bronkitis akut.

Dr. Linder mengatakan bahwa lendir yang beragam warna itu sebenarnya adalah tanda bahwa tubuh Anda sedang membersihkan infeksi yang disebabkan oleh virus. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa orang yang menderita bronkitis akut, 71%-nya telah mengonsumsi antibiotik.

Hal tersebut terjadi karena beberapa dokter khawatir akan adanya pneumonia yang disebabkan oleh bakteri di mana kasusnya hampir mirip dengan bronkitis. Kedua penyakit ini sama-sama ditandai dengan batuk, bedanya adalah batuk pada penderita bronkitis lebih sering disertai dengan sakit tenggorokan ringan atau pilek. Pneumonia lebih sering disertai dengan demam tinggi, sesak napas, dan nyeri dada.

Meskipun batuk yang menjadi gejala bronkitis akan sembuh dalam waktu kurang lebih tiga minggu, ada baiknya Anda segera memeriksakan diri jika dalam 4 atau 5 hari batuk Anda tidak reda. Dan jika kondisi Anda semakin buruk, maka segeralah ke dokter untuk memeriksakan paru-paru Anda. Jika Anda juga mengalami demam tinggi, maka segera lakukan pemeriksaan menggunakan sinar X karena hal itu diduga sebagai gejala pneumonia.

Jika Anda divonis menderita pneumonia, maka antibiotik sangat direkomendasikan untuk mengatasinya. Tetapi jika Anda mengidap bronkitis, maka perbanyaklah istirahat, minum air putih yang cukup, dan gunakan obat batuk (dengan saran dokter).

Sakit Gigi

Ketika gigi Anda mulai berdenyut dan nyeri, pasti Anda ingin segera menyembuhkannya. Tapi di kebanyakan kasus penyakit gigi, antibiotik tidak dapat meredakan sakitnya secara menyeluruh.

Anda mungkin memiliki gigi yang sensitif, di mana Anda akan merasakan ngilu pada gigi saat minum atau makan makanan yang panas atau dingin. Kadang juga gigi Anda akan terasa ngilu saat syaraf gigi mengalami peradangan karena mengunyah ataupun karena ada lubang di gigi.

Menurut dr.Thomas Sollecito, DMD, ketua departemen kedokteran lisan di Penn School of Dental Medicine, bakteri bukanlah penyebab peradangan ini, jadi jangan menggunakan antibiotik apapun untuk meredakannya karena sama halnya Anda melakukan hal yang sia-sia.

Akan tetapi ada beberapa kondisi di mana gigi memerlukan antibiotik, kondisi tersebut antara lain: sakit gigi yang disertai bengkak dan bernanah, sakit gigi yang membuat Anda menggigil atau demam.

Demikian tadi beberapa kondisi yang sebaiknya harus Anda perhatikan jika ingin mengonsumsi antibiotik. Semaga bermanfaat. (mee)

BACA JUGA : SERING MINUM SUSU TAK JAMIN ANDA KEBAL DARI PATAH TULANG

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

DuniaFitnes.com 04 Nov, 2014


-
Source: http://duniafitnes.com/health/kapan-kita-tidak-boleh-mengonsumsi-antibiotik.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
LihatTutupKomentar