JFW Hari Ke-4: Oscar Lawalata & Desainer Belanda Rilis Busana Khas Jawa

Selasa, 04/11/2014 20:07 WIB

Jakarta Fashion Week 2015

Alissa Safiera - wolipop

Halaman 1 dari 2

img
Foto: Alissa Safiera/Wolipop
Jakarta - Budaya Jawa dengan segala nilai spiritual di dalamnya, tak habis-habisnya dieksplor oleh banyak desainer tanah air. Beberapa waktu lalu misalnya, desainer Barli Asmara dan juga Era Soekamto menampilkan koleksi yang kental nuansa Jawa untuk pagelaran IPMI Trend Show 2015 di Jakarta Convention Center, Senayan, pekan lalu.

Kali ini, budaya Jawa juga menginspirasi desainer muda lainnya. Desainer yang konsisten mengangkat sentuhan Indonesia di hampir semua koleksinya, Oscar Lawalata. Kecintaan Oscar pada budaya Indonesia tak ditampilkannya sendirian kali ini, melainkan lewat kolaborasi bersama desainer asal Belanda, Mada van Gaans. Upacara khas adat Jawa pun menginspirasi kedua desainer dengan latar berbeda itu, menghadirkan satu rangkaian koleksi bertajuk Ceremony of Java.

"Kita sama-sama mencintai budaya Indonesia. Kita sama-sama dari dunia fashion. Kita melihat upacara ada di setiap kehidupan kita dari kita lahir, menikah, sampai meningal," tutur Oscar di area fashion tent Jakarta Fashion Week 2015, Senayan City, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014).

Eksplorasi budaya Jawa yang telah dituturkan sang desainer didapatkannya dari filosofi para penari Bedoyo yang lembut gemulai. Karakteristik penari ini pun ditransformasikan menjadi sebuah karya yang penuh keanggunan. Narasi akan nilai tradisional digambarkan lewat label Oscar Lawalata Culture melalui lini Lockham dan Mongoloid. Batik sebagai esensial dari Lockham, sebagai perlambang sejarah masa lalu dan kini dikreasikan secara inovatif dalam teknik cutting modern, Mongoloid.

"Dari geraknya dan segala atributnya menginspirasi saya membuat koleksi batik dari pewarna alam," tambah Oscar lagi.

Konsisten dengan DNA rancangan Oscar Lawalata, koleksi ditampilkan dalam garis minimalis dan loose, beberapa tampil dengan inspirasi busana adat Jawa, dodot. Oscar memainkan teknik lipatan atau draperi yang memberi volume untuk busana dalam potongan minimalis. Siluet yang loose atau longgar, namun jatuh mengikuti siluet tubuh menjadikan padanan elegan dalam desain yang timeless.

Beberapa tampil modern dan sophisticated antara potongan tube atau kemben dengan kain yang diikat simpul sebagai roknya, ditumpuk bersama outer dalam potongan oversized dengan dominasi palet hitam yang terkesan edgy. Dalam koleksi kali ini pula, kesan modern ia tampilkan dalam padanan vest panjang dengan lapel lebar dan celana berpotongan flare yang melebar di bagian bawahnya. Aksesori belt pun ditambahkan untuk membentuk siluet pinggang.Next

Halaman 1 2
Artikel Wolipop juga bisa dibaca melalui aplikasi Wolipop Android, iPhone. Install sekarang!
(als/hst)

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

04 Nov, 2014


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656125/s/4023a064/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C110C0A40C20A0A7360C27390A550C2330Cjfw0Ehari0Eke0E40Eoscar0Elawalata0Edesainer0Ebelanda0Erilis0Ebusana0Ekhas0Ejawa/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
LihatTutupKomentar