Irna Mutiara, Desainer Pertama Indonesia yang Merilis Gaun Pengantin Syar'i

Selasa, 04/11/2014 12:40 WIB

Intimate Interview

Arina Yulistara - wolipop

img
Dok. Wolipop
Jakarta - Busana pengantin yang ketat dan membentuk tubuh biasa menjadi pilihan untuk tampil menawan ketika menikah. Seolah tak setuju dengan pandangan itu, desainer busana muslim Irna Mutiara mengatakan bahwa seorang pengantin muslim sebaiknya tidak menggunakan busana ketat dan membentuk tubuh ketika menikah karena tidak sesuai dengan kaidah.

Sayangnya, busana pengantin yang longgar dan khusus wanita berhijab belum banyak dijumpai. Bahkan di Indonesia belum ada yang merilis gaun pengantin khusus muslimah. Untuk memenuhi kebutuhan para pengantin muslim agar bisa tampil memukau tanpa harus menggunakan kebaya atau gaun yang ketat, Irna meluncurkan busana pengantin untuk hijabers.

Ketika berbincang dengan Wolipop beberapa waktu lalu, Irna berbagi cerita mengenai pengalamannya menjadi desainer busana pengantin muslim selama kurang lebih enam tahun. Desainer asal Bandung ini meluncurkan label busana pengantin muslim yang dinamakan 'Irna La Perle' pada 2008, dua tahun setelah memperkenalkan brand busana ready-to-wear miliknya, Up2date.

Sebelum merancang busana pengantin khusus wanita muslim, desainer kelahiran 24 Januari 1970 itu mempelajari pangsa pasar terlebih dahulu. Ia kemudian melihat kalau pengantin biasanya selalu mengenakan kebaya atau gaun yang membentuk tubuh. Ia memandang ini kurang sesuai dengan kaidah dan akhirnya memutuskan merilis busana muslim untuk pengantin.

"Saya pikir wanita muslimah butuh gaun pengantin yang lebih longgar agar terlihat lebih bersahaja. Saat itu busana pengantin tradisional yang biasa digunakan yang memang memakai dalaman ketat dan kebaya ketat, saya pikir ini kurang sesuai dengan kaidah. Kita memberikan pilihan lain busana pengantin lebih nyaman dan longgar," tutur Irna kepada Wolipop beberapa waktu lalu di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta Selatan.

Sejak saat itu, Irna diklaim sebagai desainer busana pengantin muslim pertama Indonesia. Potongan gaun pengantin yang ia berikan lebih simpel, longgar, tak membentuk tubuh, tapi tetap terlihat glamour serta modern. Irna pun mengombinasikan busananya dengan kristal Swarovski untuk memberikan kesan mewah.

Meskipun modern, desainer yang tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Indonesia (APPMI) itu tetap menuangkan unsur budaya Indonesia dalam bentuk bordir yang dimanfaatkan sebagai detail gaunnya. Namun rancangan busananya tidak dibentuk atau dipadukan dengan siluet kebaya yang menjadi ciri khas pengantin Indonesia.

"Karena kebaya dan kaidah busana muslim tidak bisa dikawinkan tapi setidaknya saya mencoba mengeksplor kain Indonesia yang diolah seperti teknis sulaman, kemudian bordir, untuk sentuhan budayanya. Jadi tidak siluet kebaya tapi tetap memiliki sentuhan Indonesia," papar ibu tiga anak ini.

Sebelum mengakhiri perbincangan, Irna mengatakan perkembangan label busana pengantinnya terus meningkat. Antusias masyarakat dan kebutuhan akan busana pengantin syar'i semakin banyak. Kini Irna sudah memiliki tiga butik khusus brand busana muslimnya. Harga busana pengantin muslim hasil rancangannya dibanderol mulai Rp 10 juta hingga Rp 60 jutaan.

Busana pengantin syar'i

Artikel Wolipop juga bisa dibaca melalui aplikasi Wolipop Android, iPhone. Install sekarang!
(aln/aln)

Redaksi: redaksi[at]wolipop.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

04 Nov, 2014


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656125/s/40208904/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C110C0A40C1240A590C27384170C2330Cirna0Emutiara0Edesainer0Epertama0Eindonesia0Eyang0Emerilis0Egaun0Epengantin0Esyari/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
LihatTutupKomentar