Busana Pengantin Syar'i yang Disarankan untuk Wanita Muslimah Berhijab

Selasa, 04/11/2014 15:33 WIB

Hestianingsih - wolipop

Halaman 1 dari 2

img
Foto: Mohammad Abduh/Wolipop
Jakarta - Setiap wanita tentunya ingin tampil lebih cantik dan berbeda dari biasanya ketika melangsungkan pernikahan, tak terkecuali para muslimah yang berhijab. Seperti halnya pengantin wanita pada umumnya, pengantin berhijab pun mengharapkan bisa memakai busana terbaiknya ketika menikah.

Tak jarang dari mereka yang memilih mengenakan kebaya yang telah dimodifikasi menjadi lebih tertutup. Misalnya lengan panjang yang tidak transparan, ada pula yang menyiasatinya dengan menggunakan manset. Tak sedikit juga yang menggunakan dalaman furing sewarna kulit sehingga menonjolkan siluet kebaya dengan lebih jelas namun seluruh tubuhnya tetap tertutup dari kepala hingga kaki.

Jika merunut pada kaidah berbusana muslim, busana pengantin yang banyak dikenakan wanita berhijab saat ini masih belum memenuhi persyaratan syar'i. Menurut Jetty R. Hadi, seorang pengamat busana muslim, busana sesuai kaidah muslimah adalah yang berpotongan longgar, tidak menonjolkan lekuk tubuh, tidak transparan, menutupi semua anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan serta tidak menyerupai laki-laki.

Hal itu berlaku pada setiap jenis busana yang dikenakan wanita berhijab, termasuk saat melangsungkan pernikahan. Ia menjelaskan, ada perbedaan antara baju yang dikenakan orang muslim dan baju muslimah.

"Kalau untuk busana muslimah baik itu busana pengantin, olahraga, jalan-jalan, santai atau jemput anak sekolah, semuanya harus memenuhi ketentuan (seperti yang tersebut di atas) jika ingin dibilang syar'i atau busana muslimah. Tetap sama mau jenis baju apa pun," terang Jetty, saat berbincang dengan Wolipop via telepon, Selasa (4/11/2014).

Penambahan ornamen seperti kristal, payet atau bebatuan boleh saja dilakukan. Hanya saja Jetty menyarankan untuk memerhatikan tempat dimana pengantin berhijab melangsungkan pernikahan. Karena satu lagi ketentuan berbusana pengantin syar'i adalah tidak mencolok.

"Mewah atau berlebihan itu sebenarnya relatif. Misalnya si pengantin hias bajunya dengan banyak kristal, tapi menikahnya di tempat, misalnya mesjid yang lingkungan sekitarnya dihuni banyak orang tidak punya penghasilan. Itu yang tidak boleh," jelas wanita yang kini menjabat sebagai direktur edukasi Indonesia Islamic Fashion Consortium ini.Next

Halaman 1 2
Artikel Wolipop juga bisa dibaca melalui aplikasi Wolipop Android, iPhone. Install sekarang!
(hst/fer)

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

04 Nov, 2014


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656125/s/4021ae87/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C110C0A40C1530A520C27386750C2330Cbusana0Epengantin0Esyari0Eyang0Edisarankan0Euntuk0Ewanita0Emuslimah0Eberhijab/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
LihatTutupKomentar