Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Selasa, 09/09/2014 18:13 WIB
Rahmi Anjani - wolipop
Dok. Thinkstock
Senam disko merupakan jenis olahraga yang menggabungkan musik disko dengan gerakan ringan ala orang menari di klub. Latihan ini cocok dilakukan oleh anak muda yang tidak suka atau malas berolahraga yang sifatnya monoton. Kegiatan itu pun bisa menjadi alternatif bagi mereka yang mau menyehatkan badan namun ingin melakukannya dengan cara yang menyenangkan.
Selain menjaga kebugaran tubuh, tak sedikit orang yang berniat melakukan olahraga demi menurunkan berat badan. Bagi orang yang cepat merasa bosan dengan latihan yang monoton, tampaknya senam disko ini dapat dijadikan alternatifnya. Apakah benar bisa?
Menurut pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Olahraga Dr. R. Wishnu Hidayat, SpKO ternyata olahraga seperti ini tidak disarankan bagi orang yang mau menguruskan badan. Hal tersebut dikarenakan senam disko termasuk olahraga berintensitas tinggi. Latihan kardio seperti itu lebih bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Sedangkan orang yang gemuk seharusnya fokus membakar lemak. Pembakaran lemak berlebih bisa dilakukan dengan melakukan latihan dengan intensitas rendah contohnya berjalan cepat, bersepeda, atau berenang.
"Senam disko dengan menurunkan berat badan itu berbeda cerita. Karena musik up beat kan membuat orang bergerak dengan intensitas yang tinggi, tidak cocok untuk olahraga orang gemuk. Orang memang sering salah kaprah," tambah Wishnu saat ditemui di acara Sportember oleh Mizone di bilangan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2014).
Sebenarnya senam disko ini tetap bisa dilakukan oleh orang yang kelebihan berat badan. Namun sebaiknya tidak di awal proses penurunan berat badan. Disko bisa dilakukan ketika bobot tubuh sudah mulai berkurang. Atau bisa juga dilakukan jika orang tersebut sudah biasa dengan senam disko karena kegiatan itu sudah menjadi latihan berintensitas rendah baginya.
"Tinggi rendahnya intensitas bisa dilihat dari pernapasan. Kalau sampai ngos-ngosan itu termasuk tinggi. Kalau tidak, ya rendah. Setiap orang berbeda tapi umumnya membakar lemak dengan olahraga ringan dulu nanti (baru) ditambah intensitasnya," saran salah satu pengajar di Universitas Indonesia itu.
(ami/hst)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
09 Sep, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656128/s/3e491aee/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A90C0A90C1813390C26856910C8490Csenam0Edisko0Eolahraga0Eyang0Emenyenangkan0Eefektifkah0Eturunkan0Eberat0Ebadan/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com