Kamis, 04/09/2014 12:14 WIB
Hestianingsih - wolipop
Foto: Moh. Abduh/ Wolipop
Sekitar pukul 21.30, layar panggung di Plenary Hall terkembang, menandai telah dimulainya fashion show akbar yang dihadiri oleh tak kurang dari 4.000 undangan tersebut. Nuansa Pecinan sangat terasa mulai dari ornamen-ornamen oriental hingga iringan musiknya.
Pecinan memang menjadi salah satu budaya yang kental di Semarang, kota kelahiran Anne. Di perayaan lebih dari dua dekade karier-nya, wanita berusia 50 tahun ini memang ingin menonjolkan kota yang menjadi sejarah dan saksi bisu sepak terjangnya sehingga menjadi desainer sukses.
Peragaan diawali dengan parade kebaya oriental berkerah cheongsam. Siluet kebaya pun dibuat layaknya gaun cheongsam yang berpotongan lurus dan ramping. Selanjutnya diikuti dengan kebaya klasik yang dipasangkan dengan kain batik. Para model terlihat berjalan anggun membawakan aneka kebaya model encim, kartini, kutu baru juga kebaya kraton.
Parade kebaya pun dilanjutkan dengan koleksi yang lebih modern dengan modifikasi kebaya lengan pendek dan adaptasi siluet gaun Eropa. Bukan Anne namanya kalau tak menghadirkan sesuatu yang unik dan baru. Kali ini desainer anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia itu mengetengahkan tren kebaya dengan motif polka dot dan garis-garis.
Menariknya, motif polkadot tetap menyatu harmonis dengan bordiran, sulam maupun kerenceng tanpa terlihat aneh. Detail polka dot kebanyakan diaplikasikan pada bagian lengan, di atas bahan tulle. Ada pula perpaduan kebaya modern dengan rok A-line bermotif polka dot. Anne juga melakukan tabrak motif antara polka dot dengan garis-garis sebagai aksen busana. Di sekuen ini, kebaya tampil dengan gaya retro di era 50-an.
"Tiap show saya selalu buat sesuatu yang baru dan menjadi tren. Sekarang saya buat kebaya motifnya polka dot dan garis-garis," tutur Anne sesaat sebelum fashion show.
Koleksi kali ini lebih banyak didominasi nuansa putih, nude, hitam, dengan sedikit percikan warna bold. Anne banyak menampilkan batik sebagai kain maupun aksen jubah. Bisa dibilang nuansa etnik yang lebih terasa ketimbang kontemporer, seperti pada peragaan busana Anne yang sebelum-sebelumnya.
Tak ketinggalan juga rancangan kebaya yang dramatis dan ekstravaganza. Anne pun tak lupa memanjakan mata para penggemarnya dengan kebaya kaya detail, kebaya dengan ekor panjang menyentuh lantai serta kreasi kebaya dengan tingkat kesulitan kerajinan tangan yang tinggi.
Show Anne tak akan lengkap rasanya tanpa kehadiran para pesohor Tanah Air di atas panggung. Modelnya mulai dari model senior, model top ibu kota, aktris senior, penyanyi, hingga pengusaha yang membawakan tak kurang dari 125 set busana. Dewi Motik, Rima Melati, Widyawati, Atiqah Hasiholan, Dominique Diyose, Bunga Citra Lestari, Raisa, Maudy Koesnaedi dan Ira Wibowo adalah beberapa dari ratusan model yang ikut terlibat dalam fashion show spektakuler ini. Ada pula pasangan selebriti seperti Jonas Revano dan Asmirandah, Arie Untung dan Fenita Arie, Okan Kornelius dan Viviane, Andhika Pratama dan Ussy Sulistiowaty, serta masih banyak lagi. Peragaan terasa makin spektakuler dengan iringan musik orkestra dari Erwin Gutawa.
(hst/als)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
04 Sep, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656125/s/3e20d3b5/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A90C0A40C1214370C26811410C2330Canne0Eavantie0Ehadirkan0Ekebaya0Epolka0Edot0Edi0Efashion0Eshow0Emerenda0Ekasih/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com